Nostalgia kelam
Hasrat
diri tuk bernostalgia
Menemanimu
tak secepat pelangi
Melukis
indah sesunset senja
Silih
berganti hujan di malam sepi
Kau menodai lukisan kita
Relung hati kanvas tertusuk
Pudarnya tinta tak berosa
Menyiratkan diri yang remuk
Nostalgia sunset yang ku petik
Bukan hujan sepi rintik titik
Tapi terlambat tuk kau menjahit
Luka terasa terlalu pahit
\Kecup
jemari maaf jari maaf
Membawa
akan obituasi naf
Lihat,
bintang tenang hanya satu
Amati,
bersinar menyeluruh penuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
budayakan komentar yang baik ya?... :)